Sebenarnya, Apa Itu Uji Emisi dan Bagaimana Cara Lolos dengan Mudah?

apa itu uji emisi dan cara agar lolos dengan mudah

Belum lama ini, pemerintah DKI Jakarta mengeluarkan aturan yang mengharuskan mobil yang berusia di atas 3 tahun untuk lolos uji emisi. Kunci lolos mobil dalam uji emisi ini adalah penggunaan bahan bakar. Nah, sebelum melanjutkan pembahasan ini, sudahkah Anda tahu apa itu uji emisi?

Uji emisi dilakukan untuk mengetahui kinerja mesin dan kualitasnya. Pengecekan tersebut menggunakan monitor khusus yang dapat mengetahui efisiensi pembakaran mesin. Sampai hari ini, terdapat lebih dari 30 negara bagian yang membutuhkan tingkat pengujian emisi oleh hukum. Sejauh mana kendaraan Anda diuji, tergantung pada kebijakan di wilayah Anda. Pada peraturan Gubernur DKI Jakarta, syarat lulus uji emisi dibagi menjadi beberapa jenis yang memiliki standar masing-masing.

Mobil Berbahan Bakar Bensin

Kendaraan jenis ini terbagi atas dua kategori khusus, yaitu mobil dengan tahun produksi di bawah 2007 dan produksi di atas 2007. Untuk produksi di bawah tahun 2007, wajib memiliki kadar CO2 di bawah 3%, sedangkan produksi di atas 2007 wajib memiliki kadar CO2 yang tidak lebih dari 1.5%.

Mobil Berbahan Bakar Diesel

Mobil diesel dengan bobot 3.5 ton juga dibagi berdasarkan tahun produksi, yakni produksi di atas dan di bawah tahun 2010. Mobil diesel dengan tahun produksi di atas 2010 wajib memiliki kadar opasitas 40%, sedangkan produksi di bawah tahun 2010 wajib memiliki kadar opasitas yang tidak lebih dari 50%.

Motor

Motor dengan tahun produksi di bawah tahun 2010 dibedakan dalam jenis 2 tak dan 4 tak. Motor 2 tak tidak boleh memiliki kadar HC lebih dari 12.000 ppm, sedangkan motor 4 tak wajib memiliki kadar HC 2400 ppm. Untuk motor dengan tahun produksi di atas 2010, 2 tak maupun 4 tak, wajib memiliki CO maksimal 4.5% dan HC 2000 ppm.

Berdasarkan syarat yang telah diuraikan, Anda menemukan beberapa senyawa yang menjadi indikator uji emisi. Simak penjelasannya di bawah ini!

  • CO atau Karbon Monoksida

CO timbul jika kendaraan bermotor telah melakukan proses pembakaran pada mesin. Jenis senyawa ini dikeluarkan oleh kendaraan melalui knalpot. Dalam uji emisi, CO memberikan indikator efisiensi pembakaran.

  • CO2 atau Karbondioksida

Jenis senyawa ini merupakan hasil pembakaran yang perlu dibuang dan perlu diuji. Apabila kadar CO2 melebihi batas maksimum uji emisi, berarti ada kerusakan dalam mesin.

  • O2 atau Oksigen

O2 memungkinkan terjadinya pembakaran karena bersifat mampu menimbulkan kalor. Kadar O2 tidak boleh lebih dari batas maksimal uji emisi. Apabila melebihi batas, ada komponen dalam mesin yang perlu diperbaiki.

  • HC

Senyawa ini biasa ditunjukkan dengan bilangan satuan ppm. HC merupakan jenis indikator yang mengidentifikasi sisa bahan bakar dari knalpot. Apabila jumlahnya melebihi batas ketentuan, berarti bagian sistem pengapian atau kompresi mesin perlu diperbaiki.

Sebelum melakukan uji emisi mobil, Anda harus mempersiapkan kondisi mobil sebaik mungkin. Hasil uji emisi gas buang kendaraan ini pun sangat dipengaruhi oleh penggunaan bahan bakar. Maka, agar lolos uji emisi dengan mudah, Anda perlu merawat mobil Anda dan mengeceknya secara berkala.

Lebih dari itu Anda juga perlu menggunakan bahan bakar yang sesuai kompresi mesin agar bisa meminimalkan kerak karbon di ruang bakar dari proses pembakaran. Kalau hal ini tidak dilakukan dan bahan bakar yang digunakan tidak sesuai kompresi mesin, bisa-bisa memicu hasil emisi gas buang yang lebih besar. Jadi, pastikan Anda menggunakan bahan bakar yang baik, menggunakan catalytic converter, menjaga kondisi mesin, dan melakukan pemeriksaan rutin agar lolos dengan mudah.

Uji emisi merupakan upaya menjaga lingkungan sekaligus memudahkan perawatan mesin kendaraan. Setelah terdeteksi, Anda dapat melakukan perawatan pada kendaraan Anda agar lingkungan sekitar tetap terjaga. Salah satu cara yang dapat Anda lakukan adalah memilih bahan bakar dengan angka cetane cukup tinggi. Contohnya adalah Dexlite yang kualitasnya pun lebih tinggi dibandingkan solar biasa karena dapat membuat performa mesin lebih bertenaga serta ramah lingkungan. Dengan demikian, Anda tidak perlu lagi khawatir, kendaraan Anda dapat dengan mudah lolos uji emisi. Selamat mencoba!

TOP UP

Top Up balance di akun MyPertamina anda melalui berbagai pilihan bank dengan cara:

 

1. Buka aplikasi MyPertamina

2. Pilih menu top-up

3. Klik tambah saldo

4. Isi jumlah saldo, masukkan pin, klik kirim

5. Dapatkan kode pembayaran, copy

6. Pilih bank dan ikuti instruksinya


Untuk keterangan lebih lanjut silahkan klik disini.

REDEEM POINTS

Poin yang telah terkumpul dapat ditukarkan dengan berbagai reward yang bisa anda dapatkan di aplikasi MyPertamina


Untuk keterangan lebih lanjut silahkan klik disini.

AKTIVASI

Aktivasi akun MyPertamina anda dengan cara yang sangat mudah:

 

1. Download aplikasi MyPertamina di Playstore / Appstore

2. Registrasi dan lengkapi data diri

3. Aktifkan LinkAja melalui aplikasi MyPertamina

4. Aplikasi MyPertamina siap digunakan


Untuk keterangan lebih lanjut silahkan klik disini.